begitupun nyatanya aku sekarang ,
aku adalah kaca yang pecah ,
pecah karna goresan tinta hitam yang tak bernyawa ,
sejenak aku berdiri ,
kucoba menatap lentera itu ,
dan bertanya "apa mungkin aku bisa seperti cahayamu ini ? bergemilau terang .
apa aku bisa ?mengubah kaca ku yang pecah menjadi butiran indah ?
tapi apa ? aku telah telanjur menjadi ini ,
jujur aku tak ingin menjadi ini ,
aku ingin sepertimu ,
yang selalu menerangi sekitar kehangatanmu ,
kata percuma adalah yang pantas buat ku saat ini ,
percuma aku berharap ,
percuma aku bertanya isi hati ,
percuma dan percuma ,
puisi dari : dety damayanti sumpena"teman maya ku" i knew who that gurl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar